Wabah Kutu Busuk di Singapura, Awas Jangan Terbawa Pulang Usai Liburan

Pemerintah Prancis telah berjanji untuk mengatasi

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Laporan mengenai serangan kutu busuk meningkat di Singapura belakangan ini. Salah satu perusahaan pengendali hama Aardwolf Pestkare, menyebut kasus yang ditangani pihaknya meningkat sekitar 40 persen dalam dua bulan terakhir.

Manajer Penjualan Aardwolf Pestkare, Pierce Chan, mencatat bahwa ada kebangkitan dalam skala global, di mana Kota Paris di Perancis dan Korea Selatan sedang mengalami wabah kutu busuk.

Wisatawan yang bepergian ke belahan dunia mana pun perlu waspada terhadap wabah ini. Jangan sampai wisatawan membawa kutu busuk baik ketika pergi meninggalkan negaranya atau saat pulang dari luar negeri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kebersihan pribadi merupakan faktor yang sangat penting. Tinggal kita mewaspadai tempat-tempat yang kita datangi, terutama kamar hotel dan barang-barang yang akan kita bawa dari luar negeri,” ujar Pierce Chan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/11).

Sementara perusahaan pengendali hama di Singapura lainnya, Pestbusters, menyebut terjadi peningkatan 10 hingga 15 persen dalam jumlah pertanyaan masyarakat dan kasus selama enam bulan terakhir.

“Jumlahnya terus meningkat dan saya menduga jumlahnya mungkin masih sedikit meningkat karena musim liburan sudah dekat,” kata Joachim Lee, ahli entomologi di Pestbusters.

Di sisi lain, Pierce Chan memperkirakan jumlah infeksi akan meningkat sebesar 20 hingga 30 persen pada kuartal pertama tahun 2024, setelah orang-orang kembali dari perjalanan ke luar negeri selama liburan sekolah pada bulan Desember 2023. “Kutu busuk adalah penumpang yang sangat baik,” kata Chan.

Dia menambahkan bahwa salah satu cara untuk menghindari membawa pulang hama ini adalah dengan merendam pakaian dan barang-barang lainnya dalam air yang bersuhu lebih dari 60 derajat Celcius.

Aardwolf Pestkare dan Pestbusters mengakui sebagian besar panggilan bantuan yang mereka terima berasal dari rumah warga, tapi ada juga dari tempat lain termasuk asrama dan hotel.

Kedua perusahan pengendali hama ini juga menawarkan cara kimia untuk mengatasi serangan kutu busuk. Mereka memeriksa tempat-tempat seperti retakan pada lantai parket, sandaran kepala, dan bahkan batang kabel serta colokan listrik.

Lemari, sofa, dan laci juga merupakan tempat umum di mana kutu busuk bersembunyi di sebuah tempat tinggal. Daerah-daerah ini biasanya dekat dengan sumber makanan mereka, yakni manusia, karena kutu busuk menyedot darahnya.

Untuk menangkal secara kimia, bahan kimia disemprotkan di tempat-tempat yang banyak terdapat infestasi dan daerah yang berpotensi menjadi sarang kutu busuk. Efek sisa dari semprotan kimia juga membuat sisa telur yang terkena akan ikut mati.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts