Venesia Lolos Lagi dari Status Warisan Dunia UNESCO dalam Bahaya

Wali kota Venesia menyambut baik kabar tak masuk warisan dunia dalam bahaya, tapi tidak dengan para pemerhati lingkungan dan para ahli yang mencemoohnya.
Jakarta, CNN Indonesia

Kota Venesia, Italia, kembali lolos dari daftar situs warisan dunia yang terancam bahaya. Wali kota Venesia menyambut kabar ini, tapi tidak dengan para pemerhati lingkungan dan para ahli yang mencemoohnya.

Read More

Para pemerhati lingkungan mengkhawatirkan dampak pariwisata massal dan perubahan iklim di Venesia.

Dalam pertemuan komite di Arab Saudi, negara-negara anggota mengabaikan temuan ahli bahwa ancaman bahaya bagi ‘nilai universal luar biasa’ Venesia semakin tinggi.

Sebaliknya, mereka justru memuji upaya konservasi kota Venesia dan menjadikannya sebagai percontohan kota pertama yang mematok biaya masuk.

Venesia juga pernah terhindar dari daftar ini dua tahun lalu, ketika pemerintah Roma melarang kapal pesiar besar melewati St. Mark’s Square dan the Giudecca canal.

Wali kota Venesia, Luigi Brugnaro, menyambut baik keputusan bahwa kotanya tidak masuk dalam daftar situs warisan dunia dalam bahaya. Brugnaro menyebut rekomendasi para ahli adalah hal sesat.

Namun, warga lokal terus mendesak soal ancaman pariwisata massal terhadap Venesia. Menurut mereka, keputusan itu hanya mengubah Venesia sekadar menjadi tujuan wisata.

Sementara hal ini dinilai bisa menghilangkan kehidupan kota Venesia sebagai pusat perkembangan pariwisata, baik itu untuk masyarakat maupun peluang bisnis baru.




Wisata di Venesia, Italia. (AFP/Gabriel Bouys)

Proyek percontohan wisata kota berbayar ini mengharuskan wisatawan membayar 5 euro (Rp82 ribu) untuk wisata harian di Venesia. Ini diberlakukan selama 30 hari pada waktu-waktu tingginya angka kunjungan wisata tahun depan.

Seperti dikutip dari Stuff, warga lokal menilai bahwa hal ini hanyalah memperkuat citra Venesia sebagai tempat yang tidak terlalu menarik.

“Ketika Anda melihat betapa indahnya Venesia, betapa luar biasa gaya hidup yang ditawarkan kota ini, ketika pariwisata massal tidak mematikannya, Anda akan menyadari bahwa Venesia sampai batas tertentu disia-siakan oleh pengunjung jangka pendek,” kata Jane Da Mosto, direktur eksekutif dari LSM We Are Here Venice.

“Venesia adalah tempat di mana lebih banyak orang dapat hidup dan menciptakan lebih banyak kehidupan, keluarga, lapangan kerja, dan peluang kerja yang menarik,” tambahnya.

Mengekspresikan kekecewaannya terhadap keputusan UNESCO, Da Mosto mengatakan bahwa dari bahasa yang digunakan oleh beberapa delegasi dalam rapat itu, ada kemungkinan mereka menggunakan materi yang disediakan oleh diplomatik Italia.

“Saya sangat berharap UNESCO melakukan sesuatu yang berani untuk mengembalikan harapan kita pada konvensi,″ ujarnya.

The Union of Concerned Scientists mengatakan, keputusan meloloskan Venesia dari ancaman bahaya memperlihatkan tren yang mengkhawatirkan, yaitu ketika negara-negara tidak bertanggung jawab dalam melindungi beberapa situs warisan dunia.

Dikatakan pula bahwa bahwa Venesia saat ini semakin rentan terhadap banjir besar dan kerusakan akibat air. Untuk menghadapi ancaman banjir, Venesia punya sistem anti-banjir bawah air seharga 6 miliar euro atau setara Rp98 triliun.

Beberapa negara menilai upaya ini sebagai komitmen Venesia terhadap pelestarian dan untuk melindungi kota dari banjir sejak tahun 2019. Akan tetapi, proyek ini hancur karena tindak korupsi, pembengkakan biaya, penundaan proyek, hingga proyek tak kunjung selesai.

(dhs/wiw)


[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts