Usai Makam Kuno, Kini Muncul Bekas Desa Saat Waduk Gajah Mungkur Surut

Bekas pemukiman yang muncul ketika Waduk Gajah Mungkur surut adalah Desa Betal. Desa ini adalah salah satu desa di Kecamatan Nguntoronadi.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Setelah muncul makam-makam kuno saat Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengering, kini juga terlihat bekas sebuah pemukiman.

Bekas pemukiman yang muncul ketika WGM surut adalah Desa Betal. Desa ini adalah salah satu desa di Kecamatan Nguntoronadi. Desa Betal terendam genangan air waduk usai ada proyek pembangunan WGM.

Tampak desa yang sekarang disebut sebagai Betal Lawas itu tersisa reruntuhan bangunan ketika WGM mengering. Kawasan Betal Lawas masuk di wilayah Dusun Tenggar Desa Gebang, Nguntoronadi.

Betal Lawas cuma dapat dilihat ketika musim kemarau, tepatnya saat air WGM surut. Jarak dari Jalan Raya Wonogiri-Pacitan sekitar lima kilometer. Sementara itu, dari permukiman warga berjarak sekitar 1,5 kilometer.

Namun, Betal Lawas tidak dapat dijangkau dengan sepeda motor. Jaraknya dari parkiran sepeda motor dan mobil masih sekitar 300-500 meter lagi.

Seperti dilansir Detik, Senin (18/9), sekeliling jalan menuju Betal Lawas sudah ditumbuhi semak belukar yang sudah mengering. Di sekelilingnya, saat ini ditanami padi oleh warga yang memanfaatkan waduk yang tengah surut. Di persawahan itu, ada beberapa bekas peralatan warga, antara lain lumpang.

Sekitar 50 meter dari kawasan Betal Lawas, masih terdapat genangan air waduk. Ketika tiba di lokasi, terlihat sejumlah sisa bangunan masih tampak. Tapi, tidak ada bangunan yang masih utuh dan berdiri kokoh.

Sisa-sisa bangunan yang masih terlihat dari desa itu adalah sumur milik warga. Ada juga bekas kamar mandi sampai tembok rumah. Jarak antar bekas bangunan itu berdekatan.

Seluruh sisa bangunan yang masih tampak sisanya itu terbuat dari batu bata. Namun semuanya tampak berwarna putih. Sebab, dulu bahan campuran yang dipakai yakni gamping bukan semen.

Selain itu, terlihat juga bekas jalan raya di kawasan Betal Lawas. Bahkan, masih ada sebagian aspal yang masih terlihat. Namun sebagian besar sudah hancur, terendam air hingga tertutup tanah.





Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts