Riyadh Air Siap Terbang ke 100 Tujuan

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mengumumkan maskapai baru bernama Riyadh Air dengan menunjuk Tony Douglas sebagai Kepala Eksekutif.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Arab Saudi memperkenalkan maskapai penerbangan nasional baru yang diberi nama Riyadh Air. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mengumumkan langsung peresmian maskapai ini.

MbS menunjuk Tony Douglas sebagai Kepala Eksekutif Riyadh Air. Tony Douglas adalah sosok yang tidak asing di dunia penerbangan internasional. Riyadh Air ditargetkan melayani lebih dari 100 tujuan di seluruh dunia pada 2030.

“Riyadh Air akan dipimpin Gubernur PIF Yasir Al-Rumayan. Sementara Tony Douglas ditunjuk menjadi Chief Executive Officer,” bunyi laporan yang dikutip dari Saudi Gazette, Senin (13/3).

Target penerbangan dengan 100 tujuan memanfaatkan lokasi Kerajaan Saudi yang berada di antara Asia, Afrika, dan Eropa. Riyadh dianggap berpotensi menjadi pintu gerbang dunia dan tujuan global untuk transportasi, perdagangan, hingga pariwisata.

Kehadiran Riyadh Air diharapkan juga menambah pendapatan Arab Saudi non-minyak hingga US$20 miliar untuk pertumbuhan PDB. Keberadaan maskapai anyar nasional Saudi ini juga menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan pekerjaan baru.

Kepemilikan Riyadh Air sepenuhnya dari dana kekayaan kedaulatan Saudi Dana Investasi Publik (PIF). Aset yang dimiliki PIF sebesar lebih dari US$600 miliar, yang merupakan pendukung utama Kerajaan Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi beralih dari ketergantungan pendapatan negara terhadap minyak.

Untuk memuluskan target 100 tujuan penerbangan, pada Oktober tahun lalu, Arab Saudi melanjutkan negosiasi untuk pemesanan nyaris 40 pesawat jet A350 dar Airbus. Lalu, negosiasi dengan Boeing juga dilakukan untuk perluasan transportasi maskapai Kerajaan Saudi.

Sebelumnya, Kepala Saudi Arabian Airlines mengaku adanya pembicaraan dengan Airbus dan Boeing untuk pemesanan pesawat, baik untuk Saudi Arabian Airlines, maupun maskapai baru Riyadh Air.

(wiw)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts