Posisi Bercinta yang Terbukti Tingkatkan Kepuasan Menurut Ahli

Bercinta tak bisa dilakukan kapan saja. Faktanya, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat Anda dan pasangan sebaiknya setop bercinta untuk sementara waktu.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Banyak orang berpikir bahwa berhubungan seksual perlu dirutinkan untuk menambah gairah dan keintiman bersama pasangan. Adakah posisi bercinta terbaik yang secara ilmiah terbukti meningkatkan kepuasan?

Rena Malik, seorang ahli urologi dan sex educator dalam video terbarunya di Youtube mengungkapkan teknik penyelarasan coital atau coital alignment technique (CAT), sebuah posisi seksual yang menurut penelitian tertentu terbukti meningkatkan kepuasan.

Teknik ini ditujukan untuk pasangan lawan jenis, dan mengharuskan pria memposisikan dirinya di atas wanita, dengan sedikit atau tanpa jarak di antara keduanya, sehingga pangkal penis langsung menyentuh klitoris.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, alih-alih menekuk atau menyodorkan pinggul, kedua pasangan melakukan gerakan mengayun panggul.

“Ini seperti sebuah tarian, harus bergerak bersama agar bisa berhasil dan menjaga gerakan goyangnya,” jelas Malik melansir dari Men’s Health.

Dia mengutip penelitian pada 1988 yang dilakukan oleh Eichel, Eichel dan Kule, yang pertama kali memperkenalkan konsep tersebut dan menguji kemanjurannya dalam meningkatkan kesenangan wanita.

“Mereka lebih mungkin mengalami orgasme, menyelesaikan orgasme, dan sering kali mengalami orgasme secara bersamaan dibandingkan mereka yang tidak,” katanya.

Studi lain yang dilakukan oleh terapis seks Helen Singer Kaplan menemukan hasil yang kurang nyata, yang menurut Malik mungkin disebabkan oleh teknik yang memerlukan “sedikit latihan dan sedikit dukungan dari kedua pasangan”.

Dia menambahkan bahwa pada 1990-an, lokakarya CAT selama empat minggu melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam kenikmatan seksual para peserta setelah memahami teknik ini.

Ini juga telah digunakan sebagai terapi untuk wanita dengan gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD), kurangnya hasrat seksual yang terus-menerus, dan sekali lagi terbukti berdampak pada gairah dan kepuasan.

“Ini mungkin tidak berhasil pada kali pertama. Anda sebenarnya tidak ingin memiliki tujuan untuk mencapai orgasme, karena hal itu dapat menyebabkan kecemasan saat tampil,” ujar Malik.

“Memiliki tujuan untuk menjadi intim secara fisik dalam sebuah cara baru, untuk mencoba meningkatkan keintiman, adalah tujuan yang lebih baik.”

(pua/pua)

[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts