“Jangan asal percaya kata orang, mari kita Tabayyun dulu.”
Sering mendengar ungkapan itu akhir-akhir ini? Ya, sering kali kita mendengar kata Tabayyun dalam perbincangan sehari-hari, apalagi saat kita dihadapkan dengan sebuah berita yang belum jelas sumber aslinya.
Lantas, apa sebenarnya arti Tabayyun?
Tabayyun adalah sikap tidak mudah percaya pada sesuatu atau orang lain sebelum mendapatkan informasi pada sumbernya langsung.
Tabayyun merupakan salah satu akhlak mulia dan prinsip penting dalam menjaga kemurnian agama Islam dan keharmonisan dalam pergaulan sosial.
Islam menganjurkan agar umatnya senantiasa bersikap tabayyun untuk menghindari diri dari tindakan yang menimbulkan fitnah dan merugikan orang lain.
Perintah untuk melakukan Tabayyun ini langsung Allah SWT turunkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 6. Umat Islam diajarkan untuk cerdas dan memahami serta merespons sebuah kabar atau berita.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Pengertian Tabayyun
Ilustrasi. Berikut ini pengertian dari Tabayyun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Kata Tabayyun berasal dari bahasa Arab tabayyana yang artinya kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Tabayyun bisa diartikan sebagai meminta penjelasan atau mengklarifikasi sebuah informasi sebelum bertindak terhadap suatu informasi.
Melansir NU Online, Tabayyun juga merupakan peringatan, jangan sampai umat Islam melakukan tindakan yang menimbulkan dosa dan penyesalan akibat keputusan yang tidak didahului dengan tabayyun yang bisa mencelakakan dan merugikan orang lain.
Selain itu, tabayyun dalam kehidupan sosial menjadi sangat penting dalam ihwal mencegah hal-hal yang dapat merenggangkan sendi-sendi persatuan dan kerukunan.
Contoh penerapan Tabayyun dalam kehidupan
Dalam kajian teori penelitian yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Alauddin, ada enam metode atau tata cara bertabayyun.
- Mengembalikan permasalahan kepada Allah Swt. Rasul, dan orang yang pandai.
- Mempertanyakan atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut.
- Memusatkan perhatian dengan baik, merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas.
- Mengambil pengalaman dan perhatian selama menjalin kehidupan dan pergaulan.
- Mempertemukan dua pihak yang bertikai bila menghukum dan mengadili.
- Mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama.
Demikian pengertian dan cara menerapkan tabayyun dalam kehidupan. Semoga membantu.
(pua/pua)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com