Istilah taaruf mungkin sering sekali didengar dalam upaya atau proses mencari jodoh. Istilah ini juga sering digunakan oleh umat Muslim sebagai tahap awal menuju pernikahan dalam rangka mengenal calon pasangan lebih jauh.
Tapi akhir-akhir ini istilah taaruf semakin meluas. Sebagai salah satu proses penjajakan, taaruf juga sering disamakan dengan pacaran. Padahal jelas, keduanya adalah hal yang berbeda.
Lantas, apa itu taaruf?
Melansir NU Online, taaruf jelas berbeda dengan pacaran. Taaruf adalah konsep perkenalan calon suami atau istri sesuai aturan dalam Islam yakni menjauhi zina.
Proses perkenalan yang ada di dalam taaruf bukan hanya soal fisik, tapi juga soal pemikiran si calon pasangan hingga aspek-aspek kehidupannya.
Misalnya, pola pikir soal konsep berkeluarga. Apa tujuan orang tersebut berkeluarga dan bagaimana si calon menyelesaikan konflik dalam hubungan dilihat dari cara dia berinteraksi selama taaruf berlangsung.
Oleh karena itu, taaruf memang bukan hanya dilakukan oleh dua orang yang hendak menikah, tapi melibatkan keluarga dan orang-orang terdekat lainnya.
Untuk lebih jelasnya, ada tiga unsur yang harus dilakukan dalam taaruf. Unsur-unsur tersebut yakni:
1. Tidak terburu-buru
Taaruf tidak bisa dilakukan menjelang pernikahan. Hal ini penting dilakukan agar bisa memastikan latar belakang calon pasangan.
Penting untuk memastikan si calon siap bersama-sama menuju kehidupan pernikahan. Sehingga dalam proses ini bisa diketahui apakah benar tujuannya menikah untuk terus bersama hingga akhir hidup.
2. Bukan hanya untuk pasangan
Ilustrasi. Taaruf tidak hanya dilakukan dengan pasangan, tetapi berlaku juga untuk diri sendiri.(SplitShire)
|
Taaruf tidak hanya dilakukan dengan pasangan, tetapi berlaku juga untuk diri sendiri. Sebelum menyelami isi pikiran orang lain dalam proses taaruf, sebaiknya mengenal dulu diri sendiri. Misalnya mengenal apa cita-cita hidup serta pernikahan yang sebenarnya.
3. Bukan tentang fisik tapi soal persepsi dan perasaan
Taaruf tidak hanya mengirim foto atau biodata. Bukan hanya melihat fisik dari calon lalu mengenalnya setelah pernikahan terjadi.
Sebaliknya, taaruf justru tidak hanya soal fisik tapi harus berkaitan dengan pikiran dan perasaan.
Itulah penjelasan terkait taaruf, proses menuju pernikahan sesuai syariat Islam yang berbeda dengan pacaran.
(tst/pua)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com