Liburan Tanpa Ponsel untuk Detoksifikasi Bayarnya Rp31 Juta, Tertarik?

Program liburan tanpa ponsel itu sendiri akan dirilis pada Februari 2024 dengan biaya yang terbilang cukup mahal.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Di tengah masifnya dunia digital seperti sekarang, sebuah perusahaan travel menawarkan program liburan tanpa membawa handphone atau ponsel.

Program traveling ini juga mengharuskan peserta membayar biaya yang terbilang mahal. Lalu, apa yang ditawarkan sehingga tawaran itu akan membuat orang tertarik?

Perusahaan travel asal Amerika Serikat (AS) berharap program itu bakal menjadi pengalaman detoksifikasi yang bermanfaat, sehingga peserta rela membayar mahal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari CNN, perusahaan perjalanan ini bernama FTLO Travel (For the Love of Travel), yang biasa ditujukan untuk para pelancong solo milenial. Program liburan tanpa ponsel itu sendiri akan dirilis pada Februari 2024.

Peserta program traveling ini nanti diminta meninggalkan ponsel atau gadget mereka lalu menikmati pengalaman yang lebih mendalam sambil berinteraksi dengan penduduk lokal dan juga menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Saat menjalani program traveling, peserta tidak bisa mengakses email, Instagram, Google Maps, maupun Google Translate. Pengalaman tanpa ponsel itu harus dilalui selama lima hari sampai seminggu.

“Kami berharap orang-orang akan menerima tantangan bepergian tanpa ponsel dan perjalanan tanpa perangkat akan menghasilkan pengalaman yang lebih kaya dan koneksi yang lebih dalam,” jelas pendiri dan CEO FTLO Travel, Tara Cappel, seperti dikutip dari CNN.

“Di era digital seperti sekarang, kita menjadi semakin bergantung pada ponsel, dan hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental,” tambahnya.

Cappel ingin menghilangkan gangguan itu (ponsel) agar para traveler bisa sepenuhnya terlibat dengan destinasi yang sedang dikunjungi serta terhubung sepenuhnya dengan lokasi yang sedang didatangi.

Program traveling tanpa ponsel yang diinisiasi FTLO Travel berlaku untuk kelompok yang terdiri dari 14 orang, dengan biaya yang harus dikeluarkan mulai dari US$1.999 atau sekitar Rp31 juta.

Lokasi yang akan dikunjungi untuk program jalan-jalan tanpa ponsel ini adalah di Italia (Roma dan Florence), Kuba (Havana), Portugal, Meksiko, Kosta Rika, dan Islandia.

Kamu bisa memperoleh perjalanan lebih panjang selama tujuh hari untuk program ini, tapi mesi membayar lebih mahal sekitar Rp50 juta. Namun, biaya sebesar itu belum termasuk ongkos tiket pesawat.

Peserta juga bisa bergabung dari mana saja untuk mengikuti program ini. Yang penting, peserta mengikuti aturan utamanya yakni meninggalkan ponsel pintar sebelum melakukan perjalanan.

Peserta perjalanan yang membawa ponsel disarankan untuk meninggalkannya di bagasi atau menyimpannya di brankas hotel.

Meski begitu, para peserta disarankan membawa kamera digital untuk mengabadikan kenangan perjalanan mereka.

Mereka yang menyerah pada godaan digital dan ketahuan memakai ponsel akan diminta meninggalkan grup perjalanan, terutama bila tindakan mereka memengaruhi atau berdampak pada sesama peserta

Perjalanan menjadi lebih, karena selain tanpa ponsel, peserta bakal diberikan rencana perjalanan dan peta yang sudah dicetak. Pemimpin perjalanan akan dilengkapi dengan ponsel untuk logistik yang dipakai dalam kondisi darurat.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts