Jakarta, CNN Indonesia —
Wanita di Kota Berlin, Jerman, sekarang diperbolehkan berenang diĀ kolam renang umum secara topless atau tanpa penutup dada.
Dalam sebuah siaran pers, pemerintah negara bagian Berlin mengonfirmasi aturan tersebut. Disebutkan, aturan itu diresmikan setelah ada pengaduan diskriminasi.
“Sebagai hasil dari pengaduan diskriminasi yang berhasil, tempat pemandian Berlin di masa depan akan menerapkan peraturan rumah dan pemandian mereka dengan regulasi yang adil gender,” demikian yang tertulis dalam siaran pers, seperti dikutip dari CNN.
Langkah ini pun disambut baik oleh pihak ombudsman setempat. Kepala kantor ombudsman setempat, Doris Liebscher, menyebutnya sebagai langkah maju untuk kesetaraan gender di Berlin.
“Ombudsman sangat menyambut baik keputusan tempat pemandian karena menciptakan persamaan hak bagi semua warga Berlin, baik laki-laki, wanita atau non-biner, dan karena juga menciptakan kepastian hukum bagi staf di tempat pemandian,” ujarnya.
Otoritas Berlin mengambil tindakan setelah aduan seorang perenang wanita. Pada Desember 2022, ia dilarang mengunjungi kolam renang umum tanpa menutup dada. Wanita ini melapor ke kantor pusat ombudsman di Senat Departemen Kehakiman, Keanekaragaman dan Anti Diskriminasi.
Pihak berwenang pun setuju bahwa dia telah jadi korban diskriminasi. Akhirnya, muncul aturan semua pengunjung kolam renang umum di Berlin boleh bertelanjang dada termasuk wanita dan kaum non-biner.
Ida, warga Berlin, menyambut baik aturan ini. Namun ia juga mempertanyakan pengaruh langkah tersebut dalam rangka mengupayakan kesetaraan gender.
“Saya tidak begitu yakin bagaimana ini bisa mewujudkan kesetaraan gender,” katanya.
Hal ini pun ditambah pertanyaan seberapa banyak perempuan yang akan memanfaatkan aturan bertelanjang dada di kolam renang. Dirinya yang juga wanita enggan bertelanjang dada karena membayangkan perasaan tidak nyaman saat ditatap pengunjung lain.
Sementara itu, Keon West, profesor psikologi sosial di University of London, berpendapat Jerman jauh lebih santai soal ketelanjangan dibanding orang Inggris atau Amerika.
“Ketelanjangan diterima begitu saja sebagai cara lain untuk hidup. [Orang yang] telanjang di ruang publik tidak secara otomatis dianggap berbahaya atau menyimpang,” katanya.
(els/wiw)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com