Hati-hati Kejengkolan, Benarkah Jengkol Bisa Merusak Ginjal?

Sebuah unggahan di media sosial menyebut jengkol bisa merusak ginjal. Namun, benarkah jengkol bisa merusak ginjal?
Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah unggahan di media sosial menyebut jengkol bisa merusak ginjal. Namun, benarkah jengkol bisa merusak ginjal?

Jengkol merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara yang bisa diolah menjadi berbagai macam masakan. Di Indonesia, jengkol banyak digemari seperti olahan semur jengkol, jengkol balada, bahkan dijadikan lalapan.

Meski demikian, banyak yang mengatakan bahwa konsumsi jengkol tidak boleh terlalu banyak dan sering karena membawa dampak kurang baik untuk kesehatan.

Bahaya makan jengkol utamanya bisa menyerang organ ginjal dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah. Kondisi ini biasa dikenal dengan sebutan ‘kejengkolan’.

Sebenarnya, jengkol memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Melansir berbagai sumber, jengkol mengandung, protein, vitamin C, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B, serta karbohidrat.

Namun, jengkol juga mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak didalam tubuh, apalagi jika jengkol dikonsumsi mentah dan setengah matang, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh & aktif.

Apakah jengkol merusak ginjal?




Ilustrasi. Berikut penjelasan dokter soal jengkol yang disebut bisa merusak ginjal. (istockphoto/blueshot)

Bahaya makan jengkol utamanya bisa menyerang organ ginjal dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah. Kondisi ini biasa dikenal dengan sebutan ‘kejengkolan’.

Dokter spesialis gizi klinis di RSIA Melinda Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan, risiko ini disebabkan oleh asam jengkolat yang mengkristal dan menghalangai saluran kencing.

“Jadi dia [jengkol] ada semacam zat, namanya asam jengkolat. Kalau masuk ke ginjal, mengkristal, efeknya kencing sakit, kalau di Sunda namanya jejengkoleun,” kata Johanes saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya tidak ada aturan pasti soal batas aman konsumsi jengkol. Menurut Johanes, ada beberapa kasus dimana mengonsumsi satu buah jengkol saja membuat kencing jadi bermasalah.

“Belum diketahui sebabnya apa, tapi memang setiap orang beda. Ada yang makan satu jengkol sudah sakit, ada yang makan banyak tetap bugar,” katanya.

Hal yang pasti adalah jengkol bukan salah satu makanan yang direkomendasikan ahli gizi. Kata Johanes, alih-alih efek baiknya, efek buruk jengkol justru lebih banyak.

Sebuah penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, kata Johanes, menemukan bahwa jengkol bisa menyebabkan beberapa organ tubuh membengkak. Penelitian ini dilakukan pada tikus yang diberi asupan jengkol.

Selama beberapa waktu, tikus tersebut mengalami pembengkakan di beberapa organ dalam seperti jantung, hati, pankreas, hingga penyumbatan ginjal.

Efek toksik dari asam jengkolat ini memang cukup berbahaya, sehingga perlu mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi jengkol.

“Kalau sudah sakit, terutama masalah sakit kencing hingga berdarah, ini jalan satu-satunya lakukan pembedahan, diambil kristalnya. Maka lebih baik hindari makan jengkol demi kesehatan tubuh,” kata dia.

Hindari asupan jengkol berlebihan. Segera setop asupan jengkol jika Anda mulai mengalami nyeri saat buang air kecil agar tak berujung merusak ginjal.

(tim/pua)


[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts