Donasi untuk Alkha dan Akhtar, Anak Buruh Penderita Cerebral Palsy

Salurkan bantuan Anda untuk bantu meringankan beban hidup Alkha dan Akhtar, dua anak buruh penderita Cerebral Palsy melalui Berbuatbaik.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Alkha (12) dan Akhtar (5) adalah dua anak pasangan Asep Heryana dan Susi Widiastuti yang mengalami cerebral palsy sejak dini.

Keduanya hanya mampu terbaring kaku di tempat tidur dan tidak dapat melakukan aktivitas lain seperti anak pada umumnya. Kegiatan seperti makan, minum, dan ganti baju sama sekali tidak dapat mereka lakukan tanpa bantuan kedua orang tuanya.

Saat mengandung Alkha, sang ibu mengalami hipertensi. Sebelumnya, dokter memvonis hidup Alkha tidak lama yakni sampai usia 7 tahun. Sementara Akhtar menderita pembekuan otak setelah mengalami epilepsi saat berusia delapan bulan.

Selain dirawat oleh kedua orang tuanya, Alkha dan Akhtar juga ditemani saudari kandung lainnya yakni Aira (8).

Keterbatasan fisik yang dialami kedua saudaranya membuat Aira juga kerap bergantian dengan ibu dan ayahnya merawat Alkha dan Akhtar seperti menyuapi makan dan menggantikan baju.

Sang ayah, Asep berprofesi sebagai buruh harian toko sembako di daerah Subang. Dalam sehari, ia mendapatkan upah sebesar Rp80 ribu per hari yang baru diterima setiap akhir bulan.

Meskipun biaya pengobatan Alkha dan Akhtar sudah ditanggung oleh pemerintah, Asep dan Susi tetap harus menguras dompet untuk keperluan akomodasi.

Biaya sebesar Rp250 ribu harus mereka keluarkan untuk menyewa mobil setiap minggu sekali, sangat tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan.

“Harus terapi rutin. Kan waktu diterapi juga yang kemarin-kemarin minimal seminggu satu kali. Cuma karena keterbatasan, saya bawa kadang-kadang sebulan sekali. Kan ganti-gantian dalam satu minggu, nanti tetehnya, dedenya dibawa,” kata Susi seperti dikutip dari Berbuatbaik, Senin (11/9).

Namun, karena terkendala biaya dan penghasilan sang ayah hanya cukup untuk makan sehari-hari membuat kakak-beradik Alkha dan Akhtar harus menunda terapi.

“Sekarang enggak karena biaya itu. Waktu bapaknya kerjanya masih suka ikutin (terapi). Sekarang bapaknya juga pendapatannya hanya cukup untuk makan, enggak terapi. Kalau enggak terapi kan kasihan ya maksudnya kaku gitu sih dedeknya,” lanjut Susi.

Dengan segala keterbatasan yang dialami keluarga mereka, Asep dan Susi tak pernah sedikit pun lengah dan selalu tabah untuk membahagiakan ketiga anaknya.

“Ya, mudah-mudahan ada mukjizat dari Tuhan sembuh dua-duanya kan enggak tahu kan ya. Semangat saya harus semangat punya anak kayak begini. Insya Allah kalau kuat pasti dikuatin. Saya cuma minta saya dikasih kesabaran yang lebih biar saya bisa ngurus mereka. Biar saya bisa jagain mereka seumur hidup saya,” kata Asep.

Sahabat baik, Anda bisa membantu pengobatan Alkha dan Akhtar dan memenuhi kebutuhannya melalui donasi di berbuatbaik.id di sini.

Seluruh donasi akan diberikan ke penerima 100 persen tanpa potongan. Jika berminat, Sahabat Baik juga bisa bergabung sebagai relawan #SahabatBaik. Begitu juga jika ingin mendaftarkan komunitasnya di kampanye seperti ini.

(juh)


[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts