Sejak akhir Oktober 2023, Semenanjung Reykjanes di Islandia mengalami lebih dari 20 ribu gempa bumi. Serangan gempa ini membuat destinasi spa panas bumi terkenal, Blue Lagoon, ditutup sementara.
Blue Lagoon merupakan salah satu tempat wisata terbesar di Islandia yang dikunjungi ratusan ribu wisatawan setiap tahunnya. Destinasi ini dikenal sebagai sumber air panas alami berwarna biru kehijauan yang dikelilingi formasi lava hitam.
Situs resmi Blue Lagoon menyatakan untuk menghentikan sementara operasinya selama satu minggu pada Kamis (9/11). Penutupan ini berlangsung hingga 16 November 2023 pukul 7 pagi waktu setempat, seperti dilansir oleh situs Afar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan ini juga berlaku bagi laguna, hotel, dan spa Retreat milik perusahaan, hotel Silica di wilayah properti yang sama, serta dua restoran di lokasi.
Tidak diinformasikan lebih lanjut mengenai kemungkinan perpanjangan masa penutupan. Namun, pernyataan resmi itu menyebutkan bahwa pihak Blue Lagoon akan terus memantau situasi.
Kendati begitu, tidak ada situs lain di luar Semenanjung Reykjanes yang ikut menutup destinasinya.
Di sisi lain, aktivitas vulkanis dimulai pada tanggal 24 Oktober lalu dengan banyaknya serangan seismik dan lebih dari 4.000 gempa bumi dalam rentang beberapa hari pertama, seperti diinformasikan oleh Kantor Meteorologi Islandia (IMO).
Aktivitas gempa bumi ini disebabkan oleh akumulasi magma beberapa mil di bawah kerak bumi yang berpusat di Kota Grindavik, tepat di sebelah selatan Blue Lagoon.
Aktivis seismik dinilai belum dapat diprediksi. Komisaris Polisi Nasional Islandia telah menaikkan tingkat bahaya dari “ketidakpastian” menjadi “waspada” sebagai akibat dari banyaknya gempa bumi pada hari Jumat (10/11).
Dalam beberapa minggu sejak gelombang pertama terjadi, ribuan gempa bumi terus mengguncang wilayah tersebut, dengan gempa terbesar sejauh ini terjadi pada hari Sabtu (11/11) dengan kekuatan 5.2 skala Richter, seperti dilansir oleh First Post.
Melansir dari BBC, Badan Perlindungan Sipil Islandia mengatakan bahwa penduduk di daerah itu memiliki waktu satu setengah hari untuk mengungsi jika terjadi letusan gunung berapi.
Hal ini juga diawasi secara ketat oleh para akademisi untuk mencari tanda-tanda peningkatan aktivitas seismik.
Namun, pihak Blue Lagoon memutuskan untuk menutupnya terlebih dahulu untuk tujuan keselamatan.
“Alasan utama mengambil tindakan pencegahan ini adalah komitmen teguh kami terhadap keselamatan dan keamanan. Kami bertujuan untuk memitigasi segala gangguan terhadap pengalaman tamu kami dan mengurangi tekanan berkelanjutan pada karyawan kami,” kata Blue Lagoon dalam pernyataannya.
Islandia dikenal sebagai negeri api dan es, pun salah satu daerah vulkanik paling aktif di Bumi berkat posisinya di puncak Punggung Bukit Atlantik Tengah, punggung bukit sepanjang 25 mil di sepanjang dasar laut yang memisahkan Amerika Utara dan lempeng tektonik Eurasia.
Islandia adalah rumah bagi sekitar 130 gunung berapi. Letusan terbaru terjadi pada bulan Juli di gunung berapi Fagradalsfjall, dengan wilayah yang tidak berpenghuni. Gunung berapi ini aktif juga pada bulan Agustus 2022 dan pada bulan Maret hingga Desember tahun 2021.
(dhs/wiw)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com