Arab Saudi Bangun Resor Ski Futuristik, dari Mana Saljunya?

Proyek resor ski ini sudah berlangsung dan Arab Saudi sedang membangunnya di pegunungan Neom, proyek senilai US$500 miliar atau sekitar hampir Rp7.800 triliun.

Jakarta, CNN Indonesia

Read More

Arab Saudi tengah membangun resor ski bernama Trojena. Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek kota masa depan Neom Arab Saudi. Namun, dari mana saljunya?

Ide pembangunan resor ski di Arab Saudi mungkin terdengar sebagai gambaran jauh dari kenyataan. Namun, proyek ini sudah berlangsung dan Arab Saudi sedang membangunnya di pegunungan Neom, proyek senilai US$500 miliar atau sekitar hampir Rp7.800 triliun.

Proyek ini dibangun di wilayah barat laut Arab Saudi, tepatnya di Provinsi Tabuk. Pembangunannya menampilkan perpaduan arsitektur nyata dan virtual yang memukau, juga danau buatan beserta pemandangan indahnya, seperti dilansir oleh Euronews Travel.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, resor ski ini hanya akan tersedia selama tiga bulan setiap tahun, sementara di waktu lainnya para turis dapat melakukan olahraga air dan bersepeda gunung. Mengapa demikian?

Ide bermain ski di lereng Neom Arab Saudi mungkin terdengar menggelikan, mengingat cuaca di negara itu. Namun, pihak pengelola pemasaran dan komunikasi Neom, Clark Williams, mengungkapkan pada Euronews bahwa hal itu lebih mudah dari yang dibayangkan.

“Orang-orang bertanya, tunggu dulu, apakah ada salju di Arab Saudi? Yang benar adalah bahwa kita hanya perlu -3 derajat Celcius untuk menciptakan salju di Neom dan kita bisa melakukannya selama tiga bulan dalam setahun,” katanya.

Saat musim dingin, suhu di pegunungan yang dekat dengan Neom akan turun secara alami di bawah 0 derajat.

Dengan mempertimbangkan pariwisata berkelanjutan, mereka mengklaim bahwa mereka akan fokus untuk meminimalkan penggunaan air dan memaksimalkan pemulihan air saat membuat salju.

“Dalam pembuatan salju, kami akan memanfaatkan sebanyak mungkin sumber daya berkelanjutan, baik itu tenaga surya maupun tenaga angin,” jelas Williams.

“Kami juga akan menggunakan air dari pabrik desalinasi kami, yang merupakan solusi mutakhir dan kami mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin air dari lelehan salju,” tambahnya.

Menurut dia, air tersebut akan disirkulasikan kembali ke dalam sistem yang menghasilkan bubuk untuk lereng resor.




Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts