7 Kesalahan dalam Konsumsi Suplemen, Cuma Andalkan Multivitamin

Vitamin dan suplemen dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan nutrisi. Sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan berikut agar konsumsi suplemen lebih optimal.
Jakarta, CNN Indonesia

Vitamin dan suplemen dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan nutrisi. Sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan berikut agar konsumsi suplemen lebih optimal.

Read More

Apa suplemen atau vitamin yang Anda konsumsi? Sebenarnya tubuh bisa memperoleh nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Namun pertimbangan minum suplemen biasanya ada kebutuhan memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu atau kondisi sakit sehingga perlu pemulihan lebih cepat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, kesalahan-kesalahan dalam konsumsi suplemen malah menjauhkan Anda dari manfaatnya. Apa saja?

1. Tidak ada diskusi dengan dokter




Ilustrasi. Salah satu kesalahan dalam konsumsi suplemen adalah tidak ada diskusi dengan dokter. (iStock/eggeeggjiew)

Umumnya suplemen dijual bebas tanpa resep dokter. Sah-sah saja langsung beli dan konsumsi. Namun jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Konsultasi ini akan menghasilkan suplemen atau vitamin apa saja yang memang diperlukan dan mendukung pengobatan Anda.

2. Suplemen untuk memperbaiki pola makan yang buruk

Salah satu kesalahan paling umum saat konsumsi suplemen adalah orang menggunakannya untuk memperbaiki kebiasaan makan yang kurang sehat.

“Kebanyakan orang berpikir bahwa suplemen dapat ‘menyembuhkan’ penyakit akibat pola makan yang buruk,” kata Penny Kris-Ethertin, profesor ilmu gizi di Penn State, mengutip dari Livestrong.

Dia berkata suplemen makanan berguna untuk menyediakan nutrisi yang dikonsumsi dalam jumlah kurang dari yang direkomendasikan.

3. Tidak memperhatikan bahan lain

Saat memilih suplemen makanan, sebaiknya perhatikan bahan-bahan dalam suplemen tersebut. Cek daftar lengkap bahan-bahannya dan hindari suplemen dengan pewarna buatan dan terlalu banyak bahan yang sulit diucapkan di luar nutrisi itu sendiri.

4. Minum multivitamin

Kecuali rekomendasi dokter, sebaiknya multivitamin bukan jadi suplemen pilihan Anda. Les Emhof, dokter di Florida, AS, menyebut multivitamin itu semacam investasi yang buruk.

“Mereka hanya memberimu air seni yang mahal,” kata Emhof seperti dilaporkan The Healthy.

Dalam editorial yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine (2013), disimpulkan bahwa konsumsi multivitamin tidak menurunkan risiko penyakit atau kematian.

5. Sekip vitamin D karena iklim tropis




Vitamin D pills dropped from bottle on yellow background. Flat lay, top view, free copy space.Ilustrasi. Salah satu kesalahan dalam konsumsi suplemen adalah melewatkan vitamin D karena iklim tropis. (iStockphoto/Aliseenko)

Kasus kekurangan vitamin D cukup umum di negara-negara empat musim. Namun bukan berarti mereka yang tinggal di negara tropis kebutuhan vitamin D aman.

Emhof menyarankan untuk tes darah untuk menentukan jumlah vitamin D yang diperlukan. Orang dewasa, misal, memerlukan 600 IU vitamin D per hari. Namun jumlah ini bisa saja berbeda antara orang dewasa satu dengan yang lain.

6. Asal konsumsi suplemen kalsium

Kalsium bersama-sama dengan vitamin D adalah kunci kekuatan tulang. Konsumsi suplemen kalsium tidak boleh asal dan terlalu banyak sebab bisa berdampak buruk.

Penelitian di Journal of American Heart Association menunjukkan konsumsi suplemen kalsium dikaitkan dengan kemungkinan 22 persen lebih tinggi terkena aterosklerosis (penyumbatan arteri).

7. Sering konsumsi zat besi

Suplemen zat besi sangat penting untuk mengatasi gejala anemia. Hanya saja, dosis yang tepat bisa sulit ditentukan. Apalagi efek sampingnya beragam termasuk mual sehingga mineral satu ini sulit dikonsumsi.

Studi yang diterbitkan di jurnal Blood menemukan bahwa menunggu interval yang lebih lama antardosis dapat membantu meningkatkan penyerapan.

(els/pua)

[Gambas:Video CNN]



Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts