6 Penyebab Lendir Menumpuk di Paru-paru, Sempat Dialami Nani Wijaya

Apa saja yang harus dihindari agar paru-paru tidak banyak lendir? Anda bisa mencoba beberapa hal yang bisa dilakukan agar paru-paru tetap bersih berikut ini.

Jakarta, CNN Indonesia

Aktris senior Nani Wijaya meninggal dunia pada Kamis (16/3) setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Read More

Sebelum dirawat di rumah sakit, Nani Wijaya sempat mengeluh sesak napas. Mengutip Detik Health, setelah menjalani perawatan, baru diketahui bahwa sesak napas yang dialami terjadi akibat penumpukan lendir di paru-paru.

Beberapa kondisi memang bisa memicu penumpukan lendir di paru-paru. Apa saja penyebab lendir menumpuk di paru-paru?

Lendir sendiri pada dasarnya berperan penting dalam merespons kekebalan paru-paru. Lendir akan menjebak iritan di saluran udara dan mengeluarkannya lewat batuk. Lendir melindungi Anda dari ancaman infeksi.

Namun, dalam kondisi berlebih, keberadaan lendir yang menumpuk justru bisa memicu sejumlah masalah seperti sesak napas sebagaimana yang dikeluhkan Nani Wijaya sebelum meninggal dunia.

Penyebab lendir menumpuk di paru-paru

Beberapa kondisi bisa menjadi tanda penumpukan lendir di paru-paru. Sebut saja batuk, sesak napas, serta mengi atau napas yang berbunyi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu.

Berikut beberapa penyakit penyebab lendir menumpuk di paru-paru, mengutip Medicine Net.

1. Infeksi

Infeksi merupakan penyakit paling umum yang menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru. Infeksi bisa disebabkan virus maupun bakteri dan bisa berupa flu, pneumonia, bahkan Covid-19.

2. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)


Ilustrasi. GERD, salah satu penyebab lendir menumpuk di paru-paru. (iStockphoto/designer491)

Lendir menumpuk di paru-paru juga jadi tanda penyakit refluks gastroesofagus.

Asam di perut bisa muncul melalui saluran yang menghubungkan perut, tenggorokan, dan mulut. Hal ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan rasa lendir turun ke tenggorokan (postnasal drip), bersamaan dengan rasa sesak di dada.

3. Alergi

Orang yang tidak dapat mentolerir zat seperti serbuk sari atau tungau debu dapat mengalami sesak dada, hidung tersumbat, dan batuk. Gejala ini bisa disertai dengan penumpukan lendir di dada.

4. Fibrosis kistik (CF)

Kondisi ini menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket, yang dapat menyumbat paru-paru dan menimbulkan masalah serius. CF adalah kondisi kronis yang bisa memburuk seiring waktu berjalan.

5. Bronkitis

Bronkitis adalah penyakit paru-paru yang menyebabkan seseorang batuk lendir berwarna kuning atau hijau hampir setiap hari. Jika sudah parah, pasien juga bisa mengalami batuk terus-menerus dengan dahak berwarna (terkadang berdarah).

6. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Gejala dari penyakit ini meliputi sesak napas, mengi, atau batuk terus-menerus. Hal ini bisa terjadi karena terlalu banyak lendir yang menumpuk di paru-paru.

Merokok adalah penyebab utama penyakit ini dan dianggap bertanggung jawab atas sekitar 9 dari setiap 10 kasus.


Gif banner Allo Bank

(tst/asr)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com

Related posts